Kamis, 17 April 2014

budak sekolah diratah 5 kali seminggu

Tags


 
Pengajaran dan peringatan buat ibu bapa apabila seorang gadis mengaku melakukan hubungan seks sehingga lima kali seminggu dengan teman lelaki seusia di rumah kedua-dua keluarga mereka ketika masing-masing baru berusia 14 tahun.
Lebih mengejutkan, Azy, kini berusia 16 tahun, mengaku pernah ‘tidur’ dengan lapan lelaki sepanjang dua tahun terbabit dalam hubungan terlarang itu.
Menurut gadis berasal dari Pantai Timur itu, kali pertama dia melakukan seks di rumah teman lelaki seusia dengannya dan sejak itu sering melakukannya apabila ada kesempatan.
“Dalam seminggu, boleh dikatakan empat hingga lima kali saya melakukan hubungan seks dengannya.
“Lokasinya juga tidak tentu. Oleh kerana saya tinggal berdua di rumah nenek, ada masanya saya bawa teman lelaki pulang atau melakukannya di rumah teman lelaki apabila ibu bapanya tiada,” katanya ketika ditemui Metro Ahad.
Azy berkata, sejak mengenali seks pada usia 14 tahun, lapan lelaki ditiduri untuk memuaskan nafsunya.
Katanya, sebagai pelajar yang sering ponteng dan melepak bersama rakan, bertukar teman lelaki adalah kebiasaan.
“Bila sudah tidak suka teman lelaki pada masa itu, saya cari yang lain dan tak susah mendapat teman baru.
“Cukup dengan menawarkan diri untuk ditiduri, senang-senang saya dapat teman baru,” katanya yang melahirkan anak tidak sah taraf, baru-baru ini.

Baca juga: Pengalaman 'semua dalam satu'...ganas dan seksi!
Walaupun sering bertukar pasangan dan melakukannya dengan rakan rapat lain, Azy mengakui tidak pernah hamil anak luar nikah, dan ini kali pertama dia mengandung hasil hubungan dengan teman lelakinya yang tinggal berjiran.
“Sejak pertama kali tahu mengenai seks, kami tidak pernah guna kondom atau pil pencegah hamil. Saya juga tidak pernah terfikir akan hamil kerana hanya tahu seronok melakukannya,” katanya.
Menurut Azy, sebelum disahkan mengandung, ibu bapanya tidak tahu dia terbabit dalam gejala sosial dan antara pelajar bermasalah di sekolah.
Katanya, oleh kerana melakukannya bersama rakan lain, setiap perbuatan dilaporkan berjaya dirahsiakan daripada pengetahuan keluarga.
“Biasanya, bila saya ditahan polis seperti bergaduh atau cikgu mengadu kepada ibu bapa… kawan menjadi penyelamat.
“Saya dan rakan berpakat untuk mereka cerita lain hinggalah ibu bapa kami percaya kami tidak bersalah. Sama seperti bila ditahan kerana bergaduh, kami berpakat bahawa kami bergaduh untuk mempertahankan rakan yang dibuli pelajar lain,” katanya.
Menurut Azy, dia disahkan hamil ketika pemeriksaan di klinik selepas neneknya mengadu mengenai perbezaan bentuk tubuhnya kepada ibunya.
“Sebenarnya, keluarga tak tahu saya terbabit dalam perlakuan tidak bermoral kerana di
rumah, saya lebih banyak mendiamkan diri dan membantu keluarga bila disuruh melakukan kerja rumah.
“Semua perkara buruk itu saya buat bila ponteng sekolah dan keluar pada waktu malam,” katanya.
Mengakui terkenal sebagai antara pelajar bermasalah kerana kerap ponteng dan bergaduh hingga beberapa kali ditahan polis, Azy turut mengakui sering bersembang dan menonton cerita lucah dengan rakan lain.
“Asalnya, saya bersama teman lelaki dan rakan hanya bersembang mengenai perkara lucah. Namun, lama-kelamaan ia bertukar menjadi tabiat.
“Ada antara kami mengaku pernah melakukan seks dan mengajak rakan lain mencubanya. Bermula daripada situ, kami belajar mengenai seks selain kerap bertukar video lucah,” katanya.
Laili Qalid (bukan nama sebenar), 20, pula tidak menyangka akan hamil selepas kali pertama melakukan hubungan terlarang dengan teman lelaki.
Dia yang juga berasal dari Pantai Timur melahirkan anak di rumah teman lelakinya di ibu negara tanpa diketahui ahli keluarga lain.
Bagaimanapun, bayi pasangan itu berjaya diselamatkan selepas beberapa jiran yang terdengar jeritan bayi menghubungi ambulans yang terpaksa memecah masuk rumah berkenaan bagi menyelamatkan bayi terbabit.
“Saya hampir tidak sedarkan diri ketika itu dan hanya melihat teman lelaki menyambut kelahiran bayi kami, malah dia tidak ubah seperti bidan sebelum memotong tali pusat bayi.
“Hanya Tuhan tahu perasaan saya ketika itu kerana nyawa bagai di hujung tanduk, maklumlah hanya kami di situ dan tiada pengalaman menyambut kelahiran.
“Saya tidak sangka keseronokan sementara yang diperoleh ketika melakukan hubungan terlarang, walaupun hanya sekali, bakal membawa derita sepanjang hidup, malah kami mungkin tidak disatukan kerana mendapat tentangan keluarga,” katanya yang melahirkan anak, 24 April lalu.

Dasar Syiah - Nikah Anak Sendiri

Tags





Nikah mut’ah adalah pernikahan tanpa batas yang haram hukumnya dengan melanggar aturan-aturan syariat yang suci, mut’ah ini telah melahirkan banyak kisah pilu. Tidak jarang pernikahan ini menghimpun antara anak dan ibunya, antara seorang wanita dengan saudaranya, dan antara seorang wanita dengan bibinya, sementara dia tidak menyadarinya.
Di antaranya adalah apa yang dikisahkan Sayyid Husain Al Musawi, seorang tokoh Syi’ah murid Ayatullah Ruhullah Al Khumaini yang kemudian bertaubat dan masuk ke Sunni.Ia menceritakan dalam kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh:

Kisah Pertama

Seorang perempuan datang kepada saya menanyakan tentang peristiwa yang terjadi terhadap dirinya. Dia menceritakan bahwa seorang tokoh, yaitu Sayyid Husain Shadr  pernah nikah mut’ah dengannya dua puluh tahun yang lalu, lalu dia hamil dari pernikahan tersebut.

“Setelah puas, dia menceraikan saya. Setelah berlalu beberapa waktu saya dikarunia seorang anak perempuan. Dia bersumpah bahwa dia hamil dari hasil hubungannya dengan Sayyid Shadr, kerana pada saat itu tidak ada yang nikah mut’ah dengannya kecuali Sayyid Shadr.”

“Setelah anak perempuan saya dewasa, dia menjadi seorang gadis yang cantik dan siap untuk nikah.”

Namun sang ibu mendapati bahwa anaknya itu telah hamil. Ketika ditanyakan tentang kehamilannya, dia mengabarkan bahwa Sayyid Shadr telah melakukan mut’ah dengannya dan dia hamil akibat mut’ah tersebut. Sang ibu tercengang dan hilang kendali dirinya lalu mengabarkan kepada anaknya bahwa Sayyid Shadr adalah ayahnya. Lalu dia menceritakan selengkapnya mengenai pernikahannya (ibu si wanita) dengan Sayyid Shadr dan bagaimana bisa hari ini Sayyid Shadr menikah dengan anaknya dan anak Sayyid Shadr juga?!Kemudian dia datang kepadaku menjelaskan tentang sikap tokoh tersebut terhadap dirinya dan anak yang lahir darinya.

Sesungguhnya kejadian seperti ini sering terjadi. Salah seorang dari mereka melakukan mut’ah dengan seorang gadis, yang di kemudian hari diketahui bahwa dia itu adalah saudarinya dari hasil nikah mut’ah. Sebagaimana mereka juga ada yang melakukan nikah mut’ah dengan istri bapaknya.

Di Iran, kejadian seperti ini tak terhitung jumlahnya. Kami membandingkan kejadian ini dengan firman Allah Ta’ala, “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya sehingga Allah mampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An-Nur:33)

Kalaulah mut’ah dihalalkan, niscaya Allah tidak akan memerintahkan untuk menjaga kesucian dan menunggu sampai tiba waktu dimudahkan baginya untuk urusan pernikahan, tetapi Dia akan menganjurkan untuk melakukan mut’ah demi memenuhi kebutuhan biologisnya daripada terus-menerus diliputi dan dibakar oleh api syahwat.

Kisah Kedua

Suatu waktu saya duduk bersama Imam Al Khaui di kantornya. Tiba-tiba masuk dua orang laki-laki menemui kami, mereka memperdebatkan suatu masalah. Keduanya bersepakat untuk menanyakannya kepada Imam Al Khaui untuk mendapatkan jawaban darinya.

Salah seorang di antara mereka bertanya, “Wahai Sayyid, apa pendapatmu tentang mut’ah, apakah ia halal atau haram?”Imam Al Khaui melihat lagaknya, ia menangkap sesuatu dari pertanyaannya, kemudian dia berkata kepadanya, “Dimana kamu tinggal?”

Maka dia menjawab, “Saya tinggal di Mosul, kemudian tinggal di Najaf semenjak sebulan yang lalu.”Imam berkata kepadanya,

“Kalau demikian berarti Anda adalah seorang Sunni?”Pemuda itu menjawab, “Ya!”Imam berkata,

“Mut’ah menurut kami adalah halal, tetapi haram menurut kalian.

”Maka pemuda itu berkata kepadanya,

“Saya di sini semenjak dua bulan yang lalu merasa kesepian, maka nikahkanlah saya dengan anak perempuanmu dengan cara mut’ah sebelum saya kembali kepada keluargaku.

”Maka sang imam membelalakkan matanya sejenak, kemudian berkata kepadanya, “Saya adalah pembesar, dan hal itu haram atas para pembesar, namun halal bagi kalangan awam dari orang-orang Syiah.”

Si pemuda menatap Al Khaui sambil tersenyum. Pandangannya mengisyaratkan akan pengetahuannya bahwa Al Khaui sedang mengamalkan taqiyah (berbohong untuk membela diri).

Kedua pemuda itu pun berdiri dan pergi. Saya meminta izin kepada Imam Al Khaui untuk keluar.Saya menyusul kedua pemuda tadi. Saya mengetahu bahwa penanya adalah seorang Sunni dan sahabatnya adalah seorang Syi’i (pengikut Syiah). Keduanya berselisih pendapat tentang nikah mut’ah, apakah ia halal atau haram? Keduanya bersepakat untuk menanyakan kepada rujukan agama, yaitu Imam Al Khaui.

Ketika saya berbicara dengan kedua pemuda tadi, pemuda yang berpaham Syiah berontak sambil mengatakan,

“Wahai orang-orang durhaka, kamu sekalian membolehkan nikah mut’ah kepada anak-anak perempuan kami, dan mengabarkan bahwa hal itu halal, dan dengan itu kalian mendekatkan diri kepada Allah, namun kalian mengharamkan kami untuk nikah mut’ah dengan anak-anak perempuan kalian?”

Maka dia mulai memaki dan mencaci serta bersumpah untuk pindah kepada madzhab Ahlus Sunnah, maka saya pun mulai menenangkannya, kemudian saya bersumpah bahwa nikah mut’ah itu haram, kemudian saya menjelaskan tentang dalil-dalilnya.

(VIDEO) KARPAL SINGH MATI AKIBAT KEMALANGAN DAN PRK BAKAL MENANTI

Tags




Pengerusi DAP dan MP Gelugor, Karpal Singh di sahkan meninggal dunia kemalangan di Kawasan Gua Tempurung yang melibatkan MPV milik beliau yang bertembung dengan sebuah lori dari hala bertentangan, pembantu peribadi kepada Karpal Singh juga meninggal di tempat kejadian





Susulan kematian Ahli Parlimen Bukit Gelugor, Karpal Singh, satu pilihan raya kecil bagi parlimen Bukit Gelugor akan diadakan.

Jumlah keseluruhan pengundi bagi parlimen P51 Bukit Gelugor adalah seramai 82042 orang. Berikut adalah pecahan mengikut bangsa :

Melayu : 11880 orang (14.48%)
Cina : 61112 orang (74.49%)
India : 8660 orang (10.56%)
Lain-lain : 390 orang (0.48%)

Keputusan lepas PRU13